Rindu Shaw pada Pochettino
Rindu Shaw pada Pochettino
Jakarta - Karier Luke Shaw di Manchester United tak bisa dibilang berjalan bagus. Kini dia merindukan sang 'bapak', Mauricio Pochettino, yang melatih Tottenham Hotspur.
Saat didatangkan MU dari Southampton pada musim 2014/2015, Shaw sedang mengilap penampilannya. Dia digadang-gadang jadi salah satu bek kiri terbaik di Inggris.
Tapi kariernya malah terhambat karena gangguan cedera. Sampai saat ini alias di musim keempatnya, dia baru tampil 32 kali bareng 'Setan Merah' di Premier League.
Musim ini Shaw malah belum sekalipun tampil di liga. Dia baru dua kali bermain, itupun dengan waktu terbatas di Piala Liga Inggris dengan total menit bermain 48 menit. Hubungannya dengan sang manajer, Jose Mourinho, diyakini tak terlalu bagus.
Dia beberapa kali dikritik oleh Mourinho, yang secara khusus menyoroti komitmen dan otak sepakbola Shaw. Tapi pemain 22 tahun itu juga menegaskan berulang kali bakal berusaha keras merebut kembali kepercayaan pria Portugal tersebut.
Nah, dalam situasi rumit itu beberapa laporan mengaitkan Shaw dengan kepindahan ke Spurs. Di sana dia bakal bereuni dengan Pochettino, mantan manajernya di Soton dulu. Shaw sendiri mengakui memendam hasrat untuk bermain di bawah arahan Pochettino lagi, yang dulu menganggapnya bak anak sendiri.
"Saya rasa dengan Southampton, dia meraih sesuatu yang mustahil. Kami saat itu merupakan tim terbaik di liga. Saya memang berharap bisa bermain untuknya lagi suatu hari nanti. Dan saya rasa dia benar-benar ingin saya bermain dengannya lagi," tulis Shaw dalam epilog buku karya jurnalis top Guillem Balague berjudul 'Brave New World: Inside Pochettino's Spurs'.
"Dia dulu biasa memanggil saya 'anakku', seperti itulah bagusnya hubungan kami saat itu. Saya sudah mengalami banyak momen naik-turun, tapi ketika saya bersama Pochettino keadaannya hanya pernah naik, naik, dan naik."
"Dia membuat saya merasa bahwa saya adalah yang terbaik. Dia akan menunjukkan saya potonga-potongan video pertandingan saya dan mengatakan 'Kamu seharusnya melakukannya lebih baik'. Bukan dengan cara yang buruk. Bukan bilang 'Saya bisa saja lebih baik, tapi saya seharusnya melakukannya lebih baik'. Karena dia tahu saya bisa lebih baik," demikian ungkap Shaw seperti dikutip Sky Sports.
from Berita Online Terbaru http://ift.tt/2y9N4Bs
"Saya rasa dengan Southampton, dia meraih sesuatu yang mustahil. Kami saat itu merupakan tim terbaik di liga. Saya memang berharap bisa bermain untuknya lagi suatu hari nanti. Dan saya rasa dia benar-benar ingin saya bermain dengannya lagi," tulis Shaw dalam epilog buku karya jurnalis top Guillem Balague berjudul 'Brave New World: Inside Pochettino's Spurs'.
"Dia dulu biasa memanggil saya 'anakku', seperti itulah bagusnya hubungan kami saat itu. Saya sudah mengalami banyak momen naik-turun, tapi ketika saya bersama Pochettino keadaannya hanya pernah naik, naik, dan naik."
"Dia membuat saya merasa bahwa saya adalah yang terbaik. Dia akan menunjukkan saya potonga-potongan video pertandingan saya dan mengatakan 'Kamu seharusnya melakukannya lebih baik'. Bukan dengan cara yang buruk. Bukan bilang 'Saya bisa saja lebih baik, tapi saya seharusnya melakukannya lebih baik'. Karena dia tahu saya bisa lebih baik," demikian ungkap Shaw seperti dikutip Sky Sports.
from Berita Online Terbaru http://ift.tt/2y9N4Bs
0 Response to "Rindu Shaw pada Pochettino"
Post a Comment