Bank Papua Jogja Minta Pendataan Mahasiswa, Ini Sikap IPMA Papua
YOGYAKARTA, KABARMAPEGA.COMM--Pertemuan antara Bank Papua Cabang Jogja dan Mahasiswa Papua melalui Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (Ipma Papua) Yogyakarta berlangsung hari ini, Rabu, (12/07/2017) di kantor Bank Papua Cabang Jogja, yang beralamatkan di Babarsari, Ruko Raflesia Kavaling J Dan K Sleman Yogyakarta, pada pukul sekitar 12.30 waktu Jogja.Dalam pertemuan itu, pihak Bank Papua,menjelasakan tujuan diadakan pendataan mahasiswa Papua Jogja sebagai laporan ke daerah (Kantor Pusat Bank Papua) guna menghitung jumlah nasabah mahasiswa Papua di Jogjakarta.
Untuk menanggapi hal ini, akhirnya membuat ketua Ipma Papua, Aris Yeimo angkat bicara dan mengeluarkan statemen (pernyataan Sikap) untuk tidak menyerahkan data mahasiswa jikalau Bank Papua yang bersangkutan hanya sebatas sosialisai semata.
"Kami tidak akan menyerakan data anggota kami. Kalau Bank Papua hanya sebatas sosialisasi terkait Tabungan Bank Papua silahkan saja," tulis dalam pernyataan sikap yang diterima media ini, Rabu (12/07/2017 pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, saat mahasiswa Papua, diwakili dari ketua-ketua paguyuan organisasi daerah/kabupaten menanyakan tujuan pendataan tersebut, guna beasiswa atau kepentingan lain.
Hal itu dengan santai ditanggapi oleh Presiden Direktur Bank Papua cabang Jogja, Johan Kafiar.
"kami bank Papua melakukan Pendataan bukan Untuk Beasiswa ini hanya sebatas pendataan yang kemudian ini akan jadi laporan ke daerah setiap tahunnya," katanya di depan beberapa ketua Paguyuban yang hadir.
Lebih Ia menjelaskan, hal ini dilakukan karena sementara ini yang jadi nasabah hanya 1000 orang Papua yang terdata di wilayah Jogjakarta sedangkan hitungan kasaran menurut informasi yang kami ketahui 9000-13000 mahasiswa Papua yang kuliah di Jogjakarta.
Sementara itu, Pihak mahasiswa bersi keras untuk tidak menyerakan data yang diminta Bank Papua. Hal berepa banyak jumlah mahasiswa papua tidak bisa mejadi alasan yang tepat untuk mendata mahasiswa Papua.
"Tetap kami Tidak akan memberikan data kami kalau mahasiswa Papua per individu mau datang menabung dan jadi nasaba silahkan saja itu hak, dan kalau selanjutnya bank Papua mau sosialisasi silahkan saja. Tapi tidak dengan pendataan," tegas peresiden mahasiswa Papua, Aris Yeimo.
Sementara itu, dalam pernyataan sikap, Mahasiswa Papua juga meminta kepada Pemerntah Provinsi Papua untuk lebih serius melihat hal seperti ini.
"Untuk Pemerintah propinsi mau melakukan pendataan jangan memakai pihak ketiga dan seterusnya, Pemerintah Papua jangan sembunyi di balik pihak ketiga kalau mau ambil data langsung ketemu dengan pengurus IPMA Papua masing masing kota studi," tulis dalam pernyataan sikap Ipma Papua.
Badan Pengurus Harian Ipma Papua juga melarang keras kepada semua paguyuban daerah yang ada di Jogja untuk tidak menyerakan data tanpa diketahui BPH Ipma Papua.
"Pada prinsipnya jangan memberikan data-data anggota tanpa diketahui Badan pengurus harian (Ipma Papua).
Pewarta: Anselmus Gobai
EditorL : Manfred
Untuk menanggapi hal ini, akhirnya membuat ketua Ipma Papua, Aris Yeimo angkat bicara dan mengeluarkan statemen (pernyataan Sikap) untuk tidak menyerahkan data mahasiswa jikalau Bank Papua yang bersangkutan hanya sebatas sosialisai semata.
"Kami tidak akan menyerakan data anggota kami. Kalau Bank Papua hanya sebatas sosialisasi terkait Tabungan Bank Papua silahkan saja," tulis dalam pernyataan sikap yang diterima media ini, Rabu (12/07/2017 pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, saat mahasiswa Papua, diwakili dari ketua-ketua paguyuan organisasi daerah/kabupaten menanyakan tujuan pendataan tersebut, guna beasiswa atau kepentingan lain.
Hal itu dengan santai ditanggapi oleh Presiden Direktur Bank Papua cabang Jogja, Johan Kafiar.
"kami bank Papua melakukan Pendataan bukan Untuk Beasiswa ini hanya sebatas pendataan yang kemudian ini akan jadi laporan ke daerah setiap tahunnya," katanya di depan beberapa ketua Paguyuban yang hadir.
Lebih Ia menjelaskan, hal ini dilakukan karena sementara ini yang jadi nasabah hanya 1000 orang Papua yang terdata di wilayah Jogjakarta sedangkan hitungan kasaran menurut informasi yang kami ketahui 9000-13000 mahasiswa Papua yang kuliah di Jogjakarta.
Sementara itu, Pihak mahasiswa bersi keras untuk tidak menyerakan data yang diminta Bank Papua. Hal berepa banyak jumlah mahasiswa papua tidak bisa mejadi alasan yang tepat untuk mendata mahasiswa Papua.
"Tetap kami Tidak akan memberikan data kami kalau mahasiswa Papua per individu mau datang menabung dan jadi nasaba silahkan saja itu hak, dan kalau selanjutnya bank Papua mau sosialisasi silahkan saja. Tapi tidak dengan pendataan," tegas peresiden mahasiswa Papua, Aris Yeimo.
Sementara itu, dalam pernyataan sikap, Mahasiswa Papua juga meminta kepada Pemerntah Provinsi Papua untuk lebih serius melihat hal seperti ini.
"Untuk Pemerintah propinsi mau melakukan pendataan jangan memakai pihak ketiga dan seterusnya, Pemerintah Papua jangan sembunyi di balik pihak ketiga kalau mau ambil data langsung ketemu dengan pengurus IPMA Papua masing masing kota studi," tulis dalam pernyataan sikap Ipma Papua.
Badan Pengurus Harian Ipma Papua juga melarang keras kepada semua paguyuban daerah yang ada di Jogja untuk tidak menyerakan data tanpa diketahui BPH Ipma Papua.
"Pada prinsipnya jangan memberikan data-data anggota tanpa diketahui Badan pengurus harian (Ipma Papua).
Pewarta: Anselmus Gobai
EditorL : Manfred
from Berita Anyaran http://ift.tt/2tHwghm
0 Response to "Bank Papua Jogja Minta Pendataan Mahasiswa, Ini Sikap IPMA Papua"
Post a Comment