Wawancara dengan Rojali Marbot dan Saksi Hilangnya Amplifier Mushola Al-Hidayah. Ternyata Begini Kisahnya!
Infoteratas.com - Hari itu, Senin (1/8) menjadi hari nahas bagi MA. Karena amplifier milik sebuah musala, nyawanya harus melayang.
Kabar tersebut mencuat pertama kali di media sosial. MA disebut-sebut dibakr massa karena mencuri amplifer Musala Al Hidayah di Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Tak lama kemudian kabar itu berembus kencang, tiba-tiba muncul isu lainnya yang menyatakan bahwa MA bukanlah pencuri melainkan tukang service amplifier. Saat itu MA memang ingin memperbaiki amplifier musala usai menunaikan salat ashar.
Berikut ini wawamncara bersama Rojali di Radio Dakka yang kamu kutip:
Rojali : Kronologi sebenarnya, kenapa terjadi adanya pembakaran MA bermula dari Mushollah keluarga Al-Hidayah, Babelan, pada Selasa (1/8).— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Rojali : Saat Adzan Ashar (1/8), saya masih mengumandangkan Adzan menggunakan pengeras suara yg berasal dari Amplifier & Toa Speaker.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Rojali : Namun, setelah saya Shalat Ashar Berjamaah dengan Anak saya, saya langsung siap-siap membersihkan halaman Musholla utk acara Haul.
Rojali : Saat saya menyiarami halaman Musholla, ada seorang anak muda menggunakan Motor yg parkir di halaman Mushollah utk Shalat Ashar.
Rojali : Kondisi Mushollah Al-Hidayah berdinding kaca. Dimana jika kita berada didalam Mushollah bisa melihat keluar. Namun tidak sebaliknya
Musala Al-Hidayah (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Rojali : Saat MA masuk ke Musholla, kami papasan. Tapi Alm tidak menegur sapa dengan saya. Saya yakin dan masih ingat muka beliau.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Rojali : Saat MA di dalam Mushollah, saya tidak tahu aktifitas yg dilakukan. Karena tidak terlihat jika kita melihat kaca dari luar.
Rojali : Saya ingat, saat MA datang dengan motornya, ada plastik hitam besar yg diikat di motornya. Namun saya tidak tahu pasti apa isinya.
Rojali : Sampai kemudian, MA keluar dg tas ranselnya. Dan selang beberapa menit kemudian, Mamang saya masuk Mushollah utj mengecek Mikrofon.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Rojali : Setelah Mamang saya masuk Mushollah, beliau keluar lagi dan bertanya, "Rojali, Ampli dimana?". Saya jawab "Ada, ditempatnya".
Rojali : "Orang tadi masih dipake buat Adzan Ashar, masa udah kaga ada". Mamang saya bilang, "Kaga ada. Coba Cek!".
Rojali : Akhirnya saya ingat dg MA yang sempat Shalat tadi. Saya pastikan, tidak ada lagi orang lain yg shalat Ashar di Mushollah itu.
Musala Al-Hidayah (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Rojali : Saya langsung kejar, dan akhirnya papasan lagi saat MA sedang mengendarai motornya. Lantas saya minta beliau berhenti.
Rojali : Namun, belum sempat saya bertanya, MA berusaha melarikan diri dg motornya. Dan akhirnya keseimbangan dia kurang bagus, dia jatuh.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Radio Dakta @RadioDakta 08/08/2017 14:36:31 WIB
Rojali : Saat itu memang ada beberapa org yg membantu mencegat & menyanyai MA. Namun saat terjatuh, ia kembali berusaha melarikan diri lagi.
Rojali : MA melarikan diri ke arah kali kecil di Desa Muara Bakti & meninggalkan motor beserta plastik hitam besar yg terikat di jok motor.
Rojali : Saat MA dikejar, saya membuka bungkus plastik hitam itu. Dan benar, bahwa ada Amplifier saya yg hilang & berada di Plastik tsb.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Rojali : Saat MA ditangkap, MA sempat memohon maaf kepada saya & merangkul kaki saya. Tentu saya memaafkan, dan telah meminta warga bubar.
Rojali : Saya sudah meminta warga utk tidak main hakim sendiri, karena saya sudah menghubungi Bimaspol untuk diteruskan ke Polsek Babelan.
Rojali : Karena saya ada keperluan lagi terkiat persiapan haul, saya pulang, karena jarak dari Mushollah ke TKP cukup jauh, sekitar 7 KM.
Rojali : Saya pulang, karena keadaan saya hanya menggunakan sarung dan mempersiapkan acara haul yang belum siap.
Rojali : Saya berani sumpah, kalo ternyata MA malah dihakimi massa dengan beringas seperti itu. Saya justru tahu saat malam harinya.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Rojali : Saya pastikan, bahwa Amplifier yg ada di motor MA, sama percis dengan Amplifier punya Mushollah saya.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Rojali : Saya juga menyayangkan jika banyak kabar beredar, bahwa MA dihakimi oleh Jamaah Mushollah. Padahal jaraknya saja jauh, hampir 7 KM.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Rojali : Saya jg menyayangkan jika MA justru malah dihakimi massa dg pembakaran. Padahal saya sudah berusaha mencegah massa utk anarkis.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Jadi, kenapa dugaan pelaku adalah MA sangat kuat? Pertama, karena amplifier milik Musholla Al Hidayah ditemukan di motor MA.— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Radio Dakta @RadioDakta 08/08/2017 14:54:45 WIB
Sebelumnya, kami juga sudah wawancara Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Asep Adi Saputra. Dan beliau membenarkan hal tsb.
Kedua, Rojali mengejar MA hingga 7 KM jauhnya. Tapi ketika amplifier diminta, MA malah kabur. Motor ditinggal.
Ini adalah plastik besar yang berisi Amplifier yang ditemukan Rojali di Motor MA. http://pic.twitter.com/bwerPhuNvD— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Pemkab Bekasi Jamin Kebutuhan Keluarga MA https://t.co/AfMtsLmo4d http://pic.twitter.com/pkgkme1fxd— Radio Dakta (@RadioDakta) 8 Agustus 2017
Cirpstory.com
from Infoteratas http://ift.tt/2unAdKn
0 Response to "Wawancara dengan Rojali Marbot dan Saksi Hilangnya Amplifier Mushola Al-Hidayah. Ternyata Begini Kisahnya!"
Post a Comment