Miris !!!!! Kecilnya Elektabilitas Bupati Landak
Miris !!!!! Kecilnya Elektabilitas Bupati Landak - Lembaga survei Indonesia Development Monitoring (IDM) menggelar survei jelang pelaksanaan Pilkada Kalimantan Barat (Kalbar) 2018 mendatang.
Survei dilakukan untuk mengukur tingkat elektabilitas dari 7 tokoh yang digadang-gadang akan meramaikan pesta rakyat lima tahunan itu.
Direktur Eksekutif IDM Fahmi Hafel mengatakan, dari tujuh kandidat, hasilnya, Mantan Bupati Sintang Milton Crosby, memperoleh tingkat keterpilihan (elektabilitas) paling tinggi dengan 28,7 persen, disusul Wali Kota Pontianak Sutarmidji dengan 22,7 persen, Aggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Kalbar Lasarus 10,1 persen.Agen Casino Terbaik
"Kemudian Bupati Kayong Utara Hildi Hamid 8,7 persen, putri dari Gubernur Kalbar saat ini yang juga Bupati Landak Karolin Margareth Natasha 7,7 persen, Bupati Mempawah Ria Norsan 7,4 dan Bupati Bengkayang Suryadman Gidot dengan 5,1 persen," tandas kata Fahmi dalam keterangan tertulisnya yang diterima JawaPos.com, Senin (21/8).
Lebih lanjut, Fahmi mengulas, soal putri Gubernur Kalbar Cornelis, Karolin Margareth Natasha yang hanya memperoleh 7,7 persen padahal bapaknya merupakan gubernur dua periode.
"Ini (elektabilitas Karolin yang cuma 7,7 persen) menggambarkan bahwa masyarakat Kalimantan Barat menolak adanya politik dinasty dalam kepemimpinan di Kalbar,” paparnya.
Fahmi juga menuturukan, kalau melihat terpilihnya Karolin sebagai bupati Landak pada 2017 lebih disebabkan karena adanya gerakan pemborongan partai-partai sehingga Karolin hanya melawan kotak kosong.Agen Poker Terbesar di indonesia
Karena itu, lanjut Fahmi, IDM menyarankan agar partai-partai yang menjadi pengusung Pilgub Kalbar, untuk tidak melakukan jual beli rekomendasi untuk mendukung seseorang menjadi calon tunggal pada Pilgub Kalbar 2018.
Sebab, menurut Fahmi, akibatnya akan fatal jika terjadi calon tunggal seperti di kabupaten Landak ketika itu. Bukan, tidak mungkin suara-suara partai di luar PDIP di Kalbar akan habis pada Pileg di 2019 nanti.
“Bukan tidak mungkin Gerindra juga akan tergerus suaranya di pilpres 2019, jika masih nekat melakukan hal yang sama di Pilkada Landak," tuntasnya.
Karolin sendiri pernah terkena kasua video porno saat dirinya masih aktif menjadi anggota DPR dari PDIP. Kasus itu sempat menggemparkan masyarakat Kalbar.
Patut diketahui, survei yang digelar dari tanggal 6 sampai 15 Agustus lalu melibatkan 1.984 responden dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling.
Mereka adalah warga Jateng yang telah mempunyai hak pilih. Adapun Margin of error lebih kurang 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
from Coretan Penaku http://ift.tt/2uZgOzD
0 Response to "Miris !!!!! Kecilnya Elektabilitas Bupati Landak"
Post a Comment