Pengamat Teroris Sebut Polri Perlu Bertindak


Pengamat Teroris Sebut Polri Perlu Bertindak - Kericuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat Selasa (8/5/2018) hingga mengakibatkanya gugurnya lima anggota Polri terus masih menjadi sorotan publik.

Pengamat Teroris M. Nuruzzaman memberi apresiasi tinggi kepada Polri yang mengedepankan sikap preventif saat penyanderaan terjadi di dalam Mako Brimob Kelapa Dua Depok itu. Dia memahami sikap Polri yang memilih negosiasi dan berhasil membebaskan sandera.

Di dalam Mako Brimob ada perempuan dan bayi saya apresiasi tinggi agar mereka tidak terluka," kata dia saat berkunjung ke Cirebon, Sabtu (12/5/2018).Agen Bola Terpercaya

Namun demikian, dia menilai ada beberapa manajemen yang perlu dievaluasi dalam memperlakukan narapidana teroris (napiter) di dalam tahanan. Menurut dia, para napiter harus mendapatkan perlakuan khusus atau pengamanan tingkat tinggi selama berada di dalam tahanan.

Pengamat Teroris Sebut Polri Perlu Bertindak

Dia menilai, pengelolaan napiter di dalam Rutan Mako Brimob masih memberi keleluasaan bagi para pelaku teror. Para pelaku teror masih menggunakan alat komunikasi untuk menghidupkan sel-sel tidur jaringan teroris di Indonesia dari dalam rutan.Agen Casino Terbaik

"Kapolri menyatakan rutan Mako Brimob tidak layak untuk teroris apalagi dengan jumlah banyak. Seharusnya memang dari dulu tidak ditempatkan di situ dan harusnya diperlakukan seperti di LP Nusakambangan," kata Kadensus 99 Banser PP GP Ansor itu.

Dia menegaskan, ruang penjara napiter di Rutan Mako Brimob sebaiknya tidak dicampur. Sebab, di dalam kelompok jaringan teroris memiliki strata kedudukan berbeda.

Tingkatan kelompok teroris terdiri dari idiologi, militan dan simpatisan. Zaman menyebutkan, tingkatan paling tinggi pelaku teroris adalah idiologi.

Di dalam Mako Brimob ada perempuan dan bayi saya apresiasi tinggi agar mereka tidak terluka," kata dia saat berkunjung ke Cirebon, Sabtu (12/5/2018).Agen Poker Indonesia Terbesar

Namun demikian, dia menilai ada beberapa manajemen yang perlu dievaluasi dalam memperlakukan narapidana teroris (napiter) di dalam tahanan. Menurut dia, para napiter harus mendapatkan perlakuan khusus atau pengamanan tingkat tinggi selama berada di dalam tahanan.

Dia menilai, pengelolaan napiter di dalam Rutan Mako Brimob masih memberi keleluasaan bagi para pelaku teror. Para pelaku teror masih menggunakan alat komunikasi untuk menghidupkan sel-sel tidur jaringan teroris di Indonesia dari dalam rutan.

"Kapolri menyatakan rutan Mako Brimob tidak layak untuk teroris apalagi dengan jumlah banyak. Seharusnya memang dari dulu tidak ditempatkan di situ dan harusnya diperlakukan seperti di LP Nusakambangan," kata Kadensus 99 Banser PP GP Ansor itu.

Dia menegaskan, ruang penjara napiter di Rutan Mako Brimob sebaiknya tidak dicampur. Sebab, di dalam kelompok jaringan teroris memiliki strata kedudukan berbeda.

Tingkatan kelompok teroris terdiri dari idiologi, militan dan simpatisan. Zaman menyebutkan, tingkatan paling tinggi pelaku teroris adalah idiologi.

#Sumber

from Coretan Penaku https://ift.tt/2rDLhia

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengamat Teroris Sebut Polri Perlu Bertindak"

Post a Comment