Ribuan Warga Hadiri Peringatan Haul Kiai Hasan Sepuh Genggong

Penulis : Hendra Trisianto
Kamis 06 Juli 2017



Probolinggo,KraksaanOnline.com - Almarhum Al-Arif Billah KH. Moh. Hasan bin Syamsuddin bin Qoiduddin atau yang dikenal dengan Kiai Hasan Sepuh Genggong adalah pribadi sederhana. Tidak banyak bicara dan suka menyendiri sejak masih usia anak-anak. Tanda-tanda kebesarannya sudah diketahui sejak dirinya dalam kandungan ibunda tercinta Nyai Khadijah dan pada saat kelahirannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh KH Moh Hasan Saiful Islam dalam peringatan haul Akbar ke-62 Almarhum Al-Arif Billah KH Moh. Hasan bin Syamsuddin bin Qoiduddin, Rabu (05/7/2017) pagi.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap tanggal 11 Syawal tahun hijriyah Keluarga Besar Pondok Pesantren Zainul Hasan (Zaha) Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo istiqomah melaksanakan peringatan houl Akbar khalifah kedua Pondok Pesantren Zaha Genggong melanjutkan KH Zainal Abidin yang tak lain adalah pendiri pertama pesantren ini. 

Menurut Kiai Saiful Islam, pada saat mengandung Non Ahsan nama juluk Kiai Hasan Sepuh, Nyai Khadijah pernah bermimpi menelan bulan. Dalam ilmu tafsir mimpi hal ini memiliki makna bahwa bayi yang dikandungnya bakal menjadi salah seorang yang besar dan akan menjadi panutan umat. Begitu juga dengan yang dialami oleh ayahnya. 

"Pada waktu itu Kiai Syamsuddin yang sedang dalam perjalanan pulang dari berdakwah di malam hari, tepatnya di Desa Condong Kecamatan Gading, arah matanya tertuju pada cahaya terang yang kemudian diikutinya terus arah cahaya tersebut yang tak lain adalah berasal dari rumahnya sendiri dan hal ini bertepatan dengan lahirnya Non Ahsan," jelasnya.

KH Saiful Islam banyak menceritakan karomah almarhum Kiai Hasan sepuh Genggong agar semua yang hadir bisa ikut mentauladani salah satu waliyullah ini. "Sejak kecil Non Ahsan memiliki keistimewaan tersendiri dalam akhlakul karimah dibanding dengan saudara lainnya. Sifat rendah hati, ikhlas, selalu menghormati orang lain, ramah pada siapapun, serta cerdas pikirannya, cepat daya tangkap hafalannya dan daya ingatnya," ungkapnya.

Lebih lanjut cucu dari Kiai Hasan Sepuh Genggong ini menuturkan bahwa keistimewaan pada akhlakul karimah yang dimiliki oleh Non Ahsan kecil adalah tak lepas dari bimbingan kedua orang tuanya dan paman dari ibunya yang bernama sama dengan ayahnya yaitu Syamsuddin.  

Dalam Islam akhlak memiliki dimensi yang luas dan universal, mencakup akhlak terhadap apapun dan
 siapapun yang ada di sekitar kita yakni lingkungan, alam bahkan pada hewan. "Begitu pula dengan Non Ahsan yang sejak kecil memang sudah mendapatkan didikan yang baik khususnya dalam pendidikan akhlak," tegasnya.

Salah satu tauladan itu diharapkan oleh KH Hasan Saiful Islam agar dapat diimplementasikan para orang tua dalam mendidik anak-anak saat ini yang mana pergeseran akhlak generasi muda saat ini sedang dalam batas yang sangat memprihatinkan.

"Ingatlah bukan hanya anak kita saja yang akan merugi jika mereka tidak terdidik akhlaknya secara baik. Kita selaku orang tua akan ikut mempertanggung jawabkan kelak di akherat," tegasnya.

"Oleh sebab itu mumpung masih ada waktu, sedini mungkin perintahkan sholat pada mereka dan kita arahkan anak-anak kita sebaik mungkin melalui pendidikan-pendidikan akhlak," tambahnya.

Haul yang digelar di Pesantren Zainul Hasan Genggong, tepatnya di Masjid Jami' Al-Barokah itu dihadiri ribuan jamaah dari berbagai penjuru nusantara yang terdiri dari alumni santri dan para simpatisan. Bahkan sejak malam sebelumnya Masjid Jami' Al-Barokah memang sudah dipenuhi peziarah yang menyibukkan diri dengan mengaji Al-Qur'an dan berdzikir di sekitar astah (makam) Kiai Hasan Sepuh Genggong.

Sepanjang halaman pesantren dipenuhi lautan manusia namun tetap nampak tenang dan tertib. Jamaah muslimin menempati masjid dan halaman pesantren, sedangkan jamaah muslimat menempati halaman pesantren sisi selatan sampai ke halaman SMP Putri. Jamaah pun meluber sampai ke gerbang utama pesantren dan tidak sedikit yang harus berdiri berjam-jam karena tidak kebagian tempat duduk. 

Permandangan seperti ini memang selalu terjadi disetiap peringatan haul Kiai Hasan Sepuh Genggong. Hal tersebut dipercaya sebagai salah satu kekaromahan dari seorang ulama kharismatik yang dipercayai sebagai salah satu Waliyullah ini.

Di tengah-tengah lautan manusia itu hadir pula Mustasyar PCNU Kota Kraksaan H Hasan Aminuddin, para habaib dan ulama NU berserta keluarga besar dan Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong. 

Mulai pukul 08.00 pagi, haul diawali dengan pembacaan shalawat dilanjutkan pembacaan tahlil. Kemudian KH Hasan Saiful Islam mewakili Keluarga besar Pesantren Zaha Genggong membacakan manaqib/biografi mendiang Kiai Hasan Sepuh Genggong. (dra)

Editor : Wan


from Berita Anyaran http://ift.tt/2tNYp7j

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ribuan Warga Hadiri Peringatan Haul Kiai Hasan Sepuh Genggong"

Post a Comment