Indonesia Kebagian Tugas Bikin Sayap, Ekor dan Pylon Pesawat Tempur
Kerjasama dengan Korea Selatan Ilustrasi KFX/IFX ★
Hingga kini program EMD pesawat tempur KFX-IFX kini sudah menyelesaikan 14% dari keseluruhan perencanaan program sampai dengan tahun 2026. Selain itu pembagian kerja produksi juga sudah ditetapkan. Indonesia nantinya akan kebagian membuat sayap, ekor serta pylon pesawat tempur KFX-IFX.
Demikian penjelasan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan, Dr. Anne Kusmayati, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat siang. Terkait 4 teknologi inti yang ditolak oleh Amerika Serikat, Anne menjelaskan bahwa Korea Selatan akan bekerjasama dengan negara-negara eropa terkait pengembangan 4 teknologi itu. “ada kesepakatan dari pihak Korea, mereka akan memberikan teknologi itu ke kita, atau kita diperbolehkan menggunakan alat itu dalam pesawat IFX kita,” kata Anne.
Korea Selatan sendiri saat ini sudah mengembangkan Radar AESA untuk KFX yang dilakukan oleh perusahaan Hanhwa. Upaya Hanhwa untuk mengembangkan radar AESA ini dilakukan setelah Amerika Serikat menolak untuk memberikan teknologi penting untuk pengembangan radar tersebut. Hanhwa ditunjuk oleh DAPA, badan riset dan pengembangan militer Korea Selatan, dengan anggaran senilai US$310 Juta pada tahun 2016 untuk dapat menyelesaikan sistem radar AESA secara mandiri.
Sesuai rencana, prototipe KFX-IFX rencananya akan di roll out pada tahun 2020, dan terbang perdana pada tahun 2021. Sementara fase produksi akan dimulai pada tahun 2026. (Iwan Hermawan)
Hingga kini program EMD pesawat tempur KFX-IFX kini sudah menyelesaikan 14% dari keseluruhan perencanaan program sampai dengan tahun 2026. Selain itu pembagian kerja produksi juga sudah ditetapkan. Indonesia nantinya akan kebagian membuat sayap, ekor serta pylon pesawat tempur KFX-IFX.
Demikian penjelasan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan, Dr. Anne Kusmayati, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat siang. Terkait 4 teknologi inti yang ditolak oleh Amerika Serikat, Anne menjelaskan bahwa Korea Selatan akan bekerjasama dengan negara-negara eropa terkait pengembangan 4 teknologi itu. “ada kesepakatan dari pihak Korea, mereka akan memberikan teknologi itu ke kita, atau kita diperbolehkan menggunakan alat itu dalam pesawat IFX kita,” kata Anne.
Korea Selatan sendiri saat ini sudah mengembangkan Radar AESA untuk KFX yang dilakukan oleh perusahaan Hanhwa. Upaya Hanhwa untuk mengembangkan radar AESA ini dilakukan setelah Amerika Serikat menolak untuk memberikan teknologi penting untuk pengembangan radar tersebut. Hanhwa ditunjuk oleh DAPA, badan riset dan pengembangan militer Korea Selatan, dengan anggaran senilai US$310 Juta pada tahun 2016 untuk dapat menyelesaikan sistem radar AESA secara mandiri.
Sesuai rencana, prototipe KFX-IFX rencananya akan di roll out pada tahun 2020, dan terbang perdana pada tahun 2021. Sementara fase produksi akan dimulai pada tahun 2026. (Iwan Hermawan)
★ ARC
from Indonesia Teknologi http://ift.tt/2h98pTv
0 Response to "Indonesia Kebagian Tugas Bikin Sayap, Ekor dan Pylon Pesawat Tempur"
Post a Comment