BPPT Siap Uji Pesawat Nirawak MALE
Pada 2019Drone MALE TAI Anka akan di produksi PT DI [Youtube]
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama dengan konsorsium siap menguji pesawat udara nirawak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) di 2019.
"Ke depan yang MALE kita kembangkan. Itu bisa terbang dengan jangkauan lebih jauh, muatan lebih banyak, durasi terbang lebih lama bisa 24 jam, digunakan untuk surveillance (pengawasan) perbatasan karena sifatnya lebih ke arah untuk pertahanan dan keamanan," kata Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe di Jakarta, Ahad.
Pembuatan prototipe untuk PUNA jenis ini, menurut dia, akan selesai pada 2018.
Kepala Program Drone BPPT Joko Purwono mengatakan MALE akan sudah bisa diuji coba pada 2019. Kolaborasi pengerjaannya dilakukan BPPT dengan konsorisum yang di antaranya ada PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, Kementerian Pertahanan dan Keamanan hingga Institut Teknologi Bandung (ITB).
Berbeda dengan pesawat udara nirawak yang lebih kecil yang dikembangkan BPPT seperti Alap-alap yang berbahan bakar bensin dengan oktan 98, menurut Joko, nantinya MALE yang berukuran lebih besar akan menggunakan avtur.
Pesawat ini dikembangkan untuk mampu terbang selama 24 jam dan mencapai ketinggian hingga 30.000 kaki, dengan tidak hanya membawa kamera tetapi juga radar.
Sebelumnya BPPT telah mengembangkan beberapa jenis PUNA seperti Wulung dan Alap-alap PA-4 serta Alap-alap PA-5. Wulung yang dikembangkan untuk surveillance mampu terbang hingga radius 120 kilometer (km) selama empat jam nonstop dengan ketinggian jelajah hingga 8.000 kaki.
Sedangkan Alap-alap PA-4 yang pada Sabtu (15/7), mulai menjalani uji coba untuk memetaan jalur kereta api cepat Jakarta-Surabaya pada segmen Cirebon-Tegal sejauh 86 km sudah masuk Tahapan Kesiapan Teknologi (Technology Readiness Level/TRL) 8-9, yang artinya siap diproduksi.
PUNA seberat 30 kilogram ini dilengkapi dengan kamera Sony Alpha6000 beresolusi 24 megapixels (6000x4000 pixels) seberat 344 gram dan lensa Sony E-Mount Lens 20 mm.
BPPT juga mengembangkan Alap-alap untuk fungsi yang sama yakni pengawasan. Uji coba terbang selama tujuh jam nonstop yang menjelajah wilayah seluas 635 km telah dilakukan di Pangandaran.
♘ antara
from Indonesia Teknologi http://ift.tt/2vrybov
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama dengan konsorsium siap menguji pesawat udara nirawak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) di 2019.
"Ke depan yang MALE kita kembangkan. Itu bisa terbang dengan jangkauan lebih jauh, muatan lebih banyak, durasi terbang lebih lama bisa 24 jam, digunakan untuk surveillance (pengawasan) perbatasan karena sifatnya lebih ke arah untuk pertahanan dan keamanan," kata Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe di Jakarta, Ahad.
Pembuatan prototipe untuk PUNA jenis ini, menurut dia, akan selesai pada 2018.
Kepala Program Drone BPPT Joko Purwono mengatakan MALE akan sudah bisa diuji coba pada 2019. Kolaborasi pengerjaannya dilakukan BPPT dengan konsorisum yang di antaranya ada PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, Kementerian Pertahanan dan Keamanan hingga Institut Teknologi Bandung (ITB).
Berbeda dengan pesawat udara nirawak yang lebih kecil yang dikembangkan BPPT seperti Alap-alap yang berbahan bakar bensin dengan oktan 98, menurut Joko, nantinya MALE yang berukuran lebih besar akan menggunakan avtur.
Pesawat ini dikembangkan untuk mampu terbang selama 24 jam dan mencapai ketinggian hingga 30.000 kaki, dengan tidak hanya membawa kamera tetapi juga radar.
Sebelumnya BPPT telah mengembangkan beberapa jenis PUNA seperti Wulung dan Alap-alap PA-4 serta Alap-alap PA-5. Wulung yang dikembangkan untuk surveillance mampu terbang hingga radius 120 kilometer (km) selama empat jam nonstop dengan ketinggian jelajah hingga 8.000 kaki.
Sedangkan Alap-alap PA-4 yang pada Sabtu (15/7), mulai menjalani uji coba untuk memetaan jalur kereta api cepat Jakarta-Surabaya pada segmen Cirebon-Tegal sejauh 86 km sudah masuk Tahapan Kesiapan Teknologi (Technology Readiness Level/TRL) 8-9, yang artinya siap diproduksi.
PUNA seberat 30 kilogram ini dilengkapi dengan kamera Sony Alpha6000 beresolusi 24 megapixels (6000x4000 pixels) seberat 344 gram dan lensa Sony E-Mount Lens 20 mm.
BPPT juga mengembangkan Alap-alap untuk fungsi yang sama yakni pengawasan. Uji coba terbang selama tujuh jam nonstop yang menjelajah wilayah seluas 635 km telah dilakukan di Pangandaran.
♘ antara
from Indonesia Teknologi http://ift.tt/2vrybov
0 Response to "BPPT Siap Uji Pesawat Nirawak MALE"
Post a Comment