Tidak Mudah Tertibkan Kawasan Tanah Abang
Tidak Mudah Tertibkan Kawasan Tanah Abang - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI berupaya mengatur lalu lintas di kawasan Tanah Abang. Namun, hal itu tidak mudah, banyak warga yang melawan dengan beragam alasan.
"Pak, mau ke mana, Pak? enggak bisa lewat," tegur Gerry, salah satu petugas Dishub DKI yang berjaga di kawasan Pasar Tanah Abang.
Di sisi turunan Jalan Aipda KS Tubun, ia menegur seorang pengendara ojek daring. Namun, motor terus melaju di jalur yang menjadi tempat berkumpul bus TransJakarta Explorer.
Alhasil, hampir saja motor ojek daring terserempet bus di Jalan Jatibaru Raya selebar 4-5 meter. "Biar sajalah suka-suka dia lewat, paling ketabrak," celetuk seorang pedagang kaki lima (PKL).
Tak beberapa lama, seorang ibu pengendara motor dari arah Jalan Aipda KS Tubun juga hendak melintas di jalur tersebut.
Ia beralasan kepada petugas, toko miliknya ada di ujung dekat pintu Stasiun Tanah Abang. "Ibu yakin bisa masuk?" tanya Gerry.Agen Bola Terpercaya
Namun, karena tak mau mengambil risiko banyaknya praktik parkir liar di bahu jalan, petugas menyuruh sang ibu parkir di Blok G atau di tempat parkir resmi yang disediakan Dishub di depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang.
Seharusnya, ungkap Gerry, tidak boleh ada kendaraan, baik roda dua dan empat, yang diperkenankan melintas di sepanjang 300 meter Jalan Jatibaru Raya itu. Namun, sebagai petugas dia serbasalah dalam menertibkan.Agen Casino Terbaik
Pasalnya mereka yang memaksa melintas kebanyakan warga yang mengaku preman atau pedagang yang tokonya ada di sisi jalan.
"Susah diaturnya. Kita juga enggak bisa ngelarang karena memang toko mereka ada di pinggir kan. Jadi mau enggak mau mereka lewat trotoar atau lewat jalur Trans-Jakarta," imbuhnya.
Padahal, pembatas jalur bagian Trans-Jakarta dan PKL jelas-jelas tidak memungkinkan bagi motor melintas. Ada beton setinggi 30 cm yang tidak bisa dilewati motor.
Baca: Penataan PKL Tanah Abang akan Dievaluasi 29 Desember
BACA JUGABegini Rekayasa Lalin di Kawasan Tanah AbangSandiaga Perintahkan PKL di Trotoar DitertibkanUsai Ditata, Kawasan Tanah Abang Dinilai Lebih Nyaman
Brandconnect
Mengintip Surga Tersembunyi di Filipina Agen Poker Indonesia Terbesar
Jalur di Jalan Jatibaru Raya sisi Stasiun Tanah Abang itu, selain tidak boleh dilewati, berbahaya. Pasalnya kendaraan yang memaksa melawan arus dari Jalan Aipda KS Tubun berpotensi bertabrakan dengan Trans-Jakarta Explorer yang datang dari arah Jatibaru Raya ke Blok G.
Sebagai solusi bagi pemilik kendaraan, Dishub menyiapkan lahan sepanjang 100 meter di depan pintu Stasiun Tanah Abang untuk parkir. Setiap motor dikenai biaya Rp2.000 sekali parkir, berlaku pukul 08.00-16.00.
Wakadishub DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, evaluasi pertama terhadap penataan di kawasan itu tengah dirampungkan pihaknya.
Itu termasuk soal kemacetan yang terjadi. Sigit menyebut hal itu wajar mengingat penataan belum sampai sepekan.
"Secara keseluruhan masih terdapat beberapa titik kemacetan yang pada dasarnya bukan disebabkan penataan kawasan Tanah Abang saja. Kemacetan tersebut memang terjadi juga sebelum dilakukan penataan kawasan," ucap Sigit ketika dihubungi, kemarin.
Menurut Sigit, Tanah Abang masih macet karena masyarakat belum terbiasa dan beradaptasi dengan penataan yang dilakukan. Kesemrawutan itu disebabkan masyarakat yang belum disiplin.
from Coretan Penaku http://ift.tt/2kVXFr0
0 Response to "Tidak Mudah Tertibkan Kawasan Tanah Abang"
Post a Comment