Timsel Panwas Aru Diduga Intervensi Proses Seleksi Calon
BERITA MALUKU. Tim seleksi (Timsel) Panitia Pengawas (Panwas) pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018 untuk wilayah Kabupaten Kepulauan Aru, dinilai tidak profesional menjalankan tugasnya. Pasalnya, tim seleksi Panwas ini diduga mengintervensi proses seleksi calon anggota Panwas untuk meloloskan oknum peserta tertentu yang sudah diarahkan sebelumnya masuk ke lembaga tersebut.
Kuat dugaan, ada oknum dari Organisasi Kepemudaan (OKP) dan pihak tertentu yang telah dipasang untuk masuk menjadi peserta calon anggota Panwas, tujuannya agar bisa lolos seleksi untuk mengamankan kepentikan tertentu pada pemilihan kepala daerah di tingkat kabupaten tersebut. Demikian diungkapkan Arman Lazuma, salah satu mantan peserta yang mengikuti seleksi, kepada Berita Maluku Online, Senin (14/8/17).
Lazuma menilai, segala proses pentahapan seleksi Panwas oleh tim seleksi ini diduga ada terselip permainan kurang sehat.
Katanya, peserta seleksi yang memiliki relasi khusus dengan pihak tim seleksi bakal mendapatkan kursi aman, apalagi peserta yang diseleksi merupakan bagian dari kader organisasi kepemudaan tertentu atau lainnya yang sama-sama dengan tim seleksi akan mendapatkan zona aman, sementara yang tak memiliki hubungan apapun dengan tim seleksi jangan bermimpi untuk mendapatkan zona aman masuk sebagai anggota Panwas.
"Seharusnya tim seleksi lebih selektif dalam proses pentahapan seleksi Panwas sehingga melahirkan anggota-anggota Panwas yang profesional dan berintegritas dalam mengawasi proses pemilihan kepala daerah serentak nantinya," ujarnya.
Dikatakan, dirinya merupakan salah satu peserta tes dari 16 peserta asal Kabupaten Kepulauan Aru yang gugur pada proses seleksi wawancara.
Padahal, saat seleksi wawancara, dirinya mampu menjawab seluruh pertanyaan tim seleksi, namun dia tak diloloskan, sementara ada peserta yang kurang mampu dalam intelek atau pun tak mampu beretorika diloloskan begitu saja oleh tim seleksi.
Selain itu, ada juga salah satu peserta melalui dorongan dari oknum orang pemerintah setempat untuk meloloskannya ke tahapan terakhir, yaitu tes kepatutan dan kelayan.
"Memang ada beberapa peserta yang diduga memiliki hubungan atau korelasi dengan tim seleksi dan juga ada peserta yang memang kurang memiliki intelek yang baik namun bisa lolos dalam seleksi ini," kesal Lazuma.
Sementara itu, pihak panitia seleksi anggota Panwas Kabupaten Kepulauan Aru belum memberikan komentar resminya terkait
persoalan tersebut. (Iman)
Kuat dugaan, ada oknum dari Organisasi Kepemudaan (OKP) dan pihak tertentu yang telah dipasang untuk masuk menjadi peserta calon anggota Panwas, tujuannya agar bisa lolos seleksi untuk mengamankan kepentikan tertentu pada pemilihan kepala daerah di tingkat kabupaten tersebut. Demikian diungkapkan Arman Lazuma, salah satu mantan peserta yang mengikuti seleksi, kepada Berita Maluku Online, Senin (14/8/17).
Lazuma menilai, segala proses pentahapan seleksi Panwas oleh tim seleksi ini diduga ada terselip permainan kurang sehat.
Katanya, peserta seleksi yang memiliki relasi khusus dengan pihak tim seleksi bakal mendapatkan kursi aman, apalagi peserta yang diseleksi merupakan bagian dari kader organisasi kepemudaan tertentu atau lainnya yang sama-sama dengan tim seleksi akan mendapatkan zona aman, sementara yang tak memiliki hubungan apapun dengan tim seleksi jangan bermimpi untuk mendapatkan zona aman masuk sebagai anggota Panwas.
"Seharusnya tim seleksi lebih selektif dalam proses pentahapan seleksi Panwas sehingga melahirkan anggota-anggota Panwas yang profesional dan berintegritas dalam mengawasi proses pemilihan kepala daerah serentak nantinya," ujarnya.
Dikatakan, dirinya merupakan salah satu peserta tes dari 16 peserta asal Kabupaten Kepulauan Aru yang gugur pada proses seleksi wawancara.
Padahal, saat seleksi wawancara, dirinya mampu menjawab seluruh pertanyaan tim seleksi, namun dia tak diloloskan, sementara ada peserta yang kurang mampu dalam intelek atau pun tak mampu beretorika diloloskan begitu saja oleh tim seleksi.
Selain itu, ada juga salah satu peserta melalui dorongan dari oknum orang pemerintah setempat untuk meloloskannya ke tahapan terakhir, yaitu tes kepatutan dan kelayan.
"Memang ada beberapa peserta yang diduga memiliki hubungan atau korelasi dengan tim seleksi dan juga ada peserta yang memang kurang memiliki intelek yang baik namun bisa lolos dalam seleksi ini," kesal Lazuma.
Sementara itu, pihak panitia seleksi anggota Panwas Kabupaten Kepulauan Aru belum memberikan komentar resminya terkait
persoalan tersebut. (Iman)
from Berita Anyaran http://ift.tt/2vCbcbI
0 Response to "Timsel Panwas Aru Diduga Intervensi Proses Seleksi Calon"
Post a Comment