Polisi Tangkap Pemalsu Air Mineral 'Aqua', Raup Untung Rp 81 Juta Tiap Bulan. Simak Modusnya!


Infoteratas.com - Empat orang yang merupakan produsen dan juga pemasar air mineral merk “Aqua” akhirnya dibekuk oleh polisi karena dinyatakan telah bersalah menjual dan memproduksi air mineral ‘Aspal’.

Dalam pemeriksaannya, keempat tersangka yaitu S,DY,TT dan PWT mencampurkan air mineral asli dengan air ledeng.

Kapolsek Cilandak, Kompol Sujanto menjelaskan bahwa dari hasil penjualan air mineral ‘Aspal’, keempat tersangka dapat meraup keuntungan bersih sebanyak Rp 81 juta per bulan. Mengingat dalam proses pembuatannya, tidak membutuhkan modal besar.

Tidak Menyangka

Tidak ada yang menyangka sama sekali bahwa air mineral dalam bentuk galon yang diproduksi di Jalan Kemiri I RT02/03, Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, merupakan air yang berasal dari air ledeng atau air tanah. Rumah kontrakan berukuran 9x3 meter itu terlihat seperti gudang penyimpanan air mineral, lengkap dengan banner kecil bergambar produk air mineral “Aqua”.

Puluhan galon kosong juga masih terlihat berada di depan rumah kontrakan yang sudah diberi garis polisi tersebut di depannya. Juga terdapat empat buah plastik besar berisi ratusan tutup botol yang sudah rusak masih berada di depan jendela kontrakan.

Seorang warga sekitar, Nur Cahyani menjelaskan dia dan keluarga hanya mengetahui penghuni kontrakan menjual air galon “Aqua” yang hingga saat ini masih dikonsumsi. Pasalnya, penghuni kontrakan yang berjumlah 6-8 orang itu mengaku sebagai distributor air mineral.

“Saya justru baru tahu kalau itu air “Aqua” palsu dari Polisi yang kemarin lusa lalu menggrebek rumah, karena saya dan ayah saya juga ikut jadi saksi,” ucapnya di lokasi kontrakan.

Dirinya kemudian menunjukkan air mineral dari kontrakan tersebut yangb dikatakan oleh pihak kepolisian merupakan air ledeng atau air tanah tersebut. Sekilas, tidak ada yang berbeda dengan air yang sudah berada di galon tersebut.

Air di dalamnya terlihat bening dan bersih, begitu juga saat dituang ke dalam gelas yang tidak memiliki bau apa-apa. Kata Nur, air yang berada di galon, juga tidak jauh berbeda dengan air tanah di kawasan tersebut yang masih terbilang bersih. Ketika dilihat lebih detail di bagian tutupnya, beberapa bagian sudah terlihat lecet dan terkelupas di bagian dalamnya.

Begitu juga ketika didiamkan selama satu atau dua hari kemudian di dalam gelas, terlihat seperti jamur air yang biasa di bak mandi. Namun, dia dan keluarga sama sekali tidak menaruh curiga atas hal itu dan tetap dikonsumsi.

“Tidak ada rasa curiga juga dari awal, soalnya kan kita percayanya itu Aqua, ya sudah. Baru tahu kemarin dan langsung kita buang yang sudah ada di dispenser,” ucap Nur.

Dua Orang Buron

Berawal dari keluhan penjaja warung kopi yang biasa ditongkrongi Kanit Reskrim Polsek Cilandak, Iptu Wahidin, yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, penelusuran air mineral ‘aspal’ kemudian dilakukan hingga ke pabrik produksinya yang berada di bilangan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.
Wahidin menceritakan saat pemeriksaan berlangsung, penjual kopi tersebut mendapatkan galon itu dari sebuah warung tidak jauh dari lapaknya. Keluhan yang sama juga dilontarkan oleh pemilik warung yang mengadu air mineral di dalam galon cepat sekali berubah menjadi keruh. Padahal, mereka membelinya dengan harga yang sama dengan distributor lain, hanya berbeda sedikit.

Usai pengaduan tersebut, yakni pada pertengahan Agustus, polisi kemudian meringkus kawanan pembuat air mineral ‘aspal’ tersebut saat mereka memasarkan barangnya di wilayah Pondok Cabe dan Lebak Bulus.

“Kami ringkus saat mereka lagi taruh galon di warung dan kami geledah langsung Senin (21/8) lalu di rumah produksi mereka. Masih ada dua orang buron. Salah satunya inisialnya R. Dia salah satu penyandang dana juga selain S,” ujarnya.

Bukan itu saja, polisi juga masih menduga adanya pihak lain yang memasok tutup botol asli ke pelaku dan juga tisu pembersih bermerk “Aqua”.

“Menurut keterangan pelaku, mereka membeli tutup botolnya dan tisunya seharga Rp 2.200 makanya ini akan kami telusuri kalau ada pihak lain yang membantu,” kata Wahidin.

Atas aksi mereka, keempatnya dinyatakan telah melanggar pasal 62 (1) juncto pasal 8 (1) UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan diancam hukuman selama-lamanya 5 tahun atau denda Rp 2 miliar.

Pemalsu Air Mineral 'Aqua' Raup Untung Rp 81 Juta Tiap Bulan

Empat orang yang merupakan produsen dan juga pemasar air mineral merk “Aqua” akhirnya dibekuk oleh polisi karena dinyatakan telah bersalah menjual dan memproduksi air mineral ‘Aspal’.
Dalam pemeriksaannya, keempat tersangka yaitu S,DY,TT dan PWT mencampurkan air mineral asli dengan air ledeng.

Kapolsek Cilandak, Kompol Sujanto menjelaskan bahwa dari hasil penjualan air mineral ‘Aspal’, keempat tersangka dapat meraup keuntungan bersih sebanyak Rp 81 juta per bulan. Mengingat dalam proses pembuatannya, tidak membutuhkan modal besar.

“Mereka itu satu galon saja untung Rp 9 ribu, dikalikan 300 galon perhari yang bisa diproduksi dan dikali lagi 30 hari. Ya puluhan juta sampai lah,” urainya di Kantor Polsek Cilandak, Jakarta, Rabu (23/8)

Modalnya juga terhitung murah hanya dengan Rp 7,7 juta dan memiliki dua kendaraan roda tiga yang biasa digunakan untuk mengangkut galon. Serta satu orang pelaku yang biasa berdagang air isi ulang dan mengerti apa saja yang diperlukan untuk memalsukan air galon.

Caranya, keempat tersangka melakukan penyulingan dari air tanah yang dimasukkan ke dalam torren air besar, kemudian disalurkan ke dalam tiga tabung suling seperti yang terlihat di gerai air isi ulang. Setelah itu air ledeng dialirkan ke pipa ultraviolet yang digunakan untuk membunuh kuman, lalu air masuk ke empat filter air kecil hingga masuk ke dalam galon “Aqua”.

Untuk tutup botolnya, mereka menggunakan tutup botol asli dan bekas. Tutup botol itu kemudian direbus oleh pelaku di dalam sebuah magic jar hingga mengembang. Setelah itu ditaruh di mulut galon hingga dingin dan terlihat rapat seperti baru.

Takarannya, kata Sujanto , 25 persen air mineral asli, dan 75 persen air ledeng yang dijual seharga Rp 15 ribu atau lebih murah Rp 4 ribu dari harga pasaran biasa dan tersangka hanya memakai merk dagang “Aqua” tanpa ada izin penjualan.

“Jadi, tidak satu galon itu palsu. Dicampur gitu, jadi kalau lihat sekilas seperti tidak ada yang beda. Sama saja dengan air galon lain,” lanjutnya.(Tribunnews.com)


from Infoteratas http://ift.tt/2vqy9wx

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Polisi Tangkap Pemalsu Air Mineral 'Aqua', Raup Untung Rp 81 Juta Tiap Bulan. Simak Modusnya!"

Post a Comment