Dibalik Kisah Pengibaran Bendera Merah Putih di Ranu Agung
Penulis : Hendra
Senin 14 Agustus 2017
Probolinggo,KraksaanOnline.com - Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72, bendera Merah putih dikibarkan tepat di tengah Ranu Agung Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo, Senin (14/08) Pagi. Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo ini digagas oleh Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo bersinergi dengan pemerintah daerah dan pegiat wisata Kecamatan Tiris.
Seluruh peserta upacara saat itu berkesempatan untuk merasakan sensasi menaiki rakit bambu khas Ranu Agung lengkap dengan rompi pelampung didampingi guide dan operator rakit yang terlihat piawai mengendalikan lajunya. Adanya fasilitas ini rupanya bisa menghilangkan kekhawatiran mereka yang notabene belum pernah merasakan sensasi yang ditawarkan wahana ini.
"Ternyata aman dan rasanya beda dengan naik perahu. Pokoknya spektakuler dan sangat cocok dengan nuansa alamnya," ujar Andjar Normala, salah satu pejabat Pemkab Probolinggo yang sebelumnya ragu ragu untuk menaiki rakit tersebut.
Sukses dan terlaksananya giat yang baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Probolinggo itu tak lepas dari kepiawaian dan solidnya sekelompok pemuda dan masyarakat penggiat wisata Kecamatan Tiris yang menamakan dirinya "Airlangga Adventure".
Sejak tahun 2014 mereka terbentuk secara swadaya dengan satu visi dan misi yakni mengenal luaskan serta menarik minat kunjungan wisatawan ke Kecamatan Tiris. Banyaknya lokasi wisata di Kecamatan Tiris yang belum terolah maksimal mendorong mereka untuk berbuat sesuatu di dalamnya.
Saat ditemui di basecampnya, Indra Pranajaya, Sekretaris Airlangga Adventure menuturkan bahwa pengelolaan wisata Ranu Agung ini adalah Langkah awal bagi mereka. Beberapa hal sudah mereka kerjakan dan sempurnakan antara lain adanya fasilitas penginapan, kuliner dan beberapa wahana air seperti rakit yang lebih representatif dan perahu karet yang bisa digunakan wisatawan untuk menjelajahi indahnya panorama Ranu Agung dengan tebingnya yang eksotis yang konon katanya mirip Seperti danau di Thailand.
"Bisa dilihat dari kelengkapan safety dan perahu karet yang kami miliki ini sudah memenuhi standar keamanan, jangan khawatir tentang keamananya karena sebelumnya kami telah dilatih oleh Songa Rafting baik untuk skill pengoperasian perahu dan kemampuan SAR, " jelas pemuda kelahiran Desa Ranu Agung ini.
"Selama 2 tahun Airlangga merintis wisata kebanggaan daerah kami ini, kini pengelolaannya telah diserahkan sepenuhnya ke warga masyarakat lokal melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Segaran Agung, " imbuhnya.
Hasil kerja positif mereka ini rupanya menuai dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, dan hal ini merupakan berkah tersendiri bagi mereka. "Salah satunya adalah adanya sertifikat dan lisensi guiding yang telah diberikan kepada 4 orang anggota kami dari Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI), " ujarnya bangga.
Camat Tiris dan Kapolsek Tiris disebut Indra telah banyak membantu dan mendorong Airlangga yang telah memiliki 30 anggota itu untuk lebih semangat dan maju lagi sebagai perintis wisata di daerahnya. " Kalau bukan kalian siapa lagi yang akan mengawali gerakan ini, mungkin saat ini kalian belum merasakan manfaatnya, tapi nanti atau lusa atau mungkin kelak anak dan cucu kalian nantinya yang akan menikmatinya kata pak Camat kepada kami, " terangnya mengutip ucapan Camat Tiris.
Lebih lanjut Indra menjelaskan bahwa Selain dinilai positif kalangan pejabat, Airlangga juga mendapatkan dukungan dari warga masyarakat desa lainnya yang memiliki potensi wisata serupa maupun potensi alam. Setelah Desa Ranu Agung kini mereka fokus kepada pengelolaan Wisata di Desa Andung Biru yang sebelumnya dikenal adanya situs Budaya Candi Kedaton dan Panorama Kebun teh yang indah.
"Pengelolaan wisata budaya Candi Kedaton dan perkebunan teh kini sudah semakin baik dan menarik, bersama masyarakat setempat kami telah berbenah dan menyiapkan suguhan wisata baru yang tentu lebih menantang adrenalin pengunjungnya, " ujarnya berpromosi.
Lebih lanjut Indra menerangkan bahwa adanya fasilitas outbound dan suguhan wisata baru yang baru aja dirilis cukup menarik minat pengunjung, yakni wisata tubing dan beberapa lokasi air terjun di Desa Andung Biru Kecamatan Tiris ini. Agar pengunjung bisa menikmati suguhan ini secara maksimal pihaknya juga telah menyiapkan paket wisata yang relatif murah dengan sistem "parking ride" .
"Para pengunjung harus memarkir kendaraannya dan selanjutnya menggunakan sarana transportasi yang telah kami sediakan untuk mengunjungi tempat wisata disini, bisa menggunakan ojek atau kendaraan roda empat yang mana semua itu adalah milik warga lokal, " jelasnya.
Tidak cukup itu, Airlangga bersama masyarakat setempat juga menyiapkan beberapa produk olahan sebagai oleh-oleh khas setempat seperti "Kopi Lessong" dan "Teh Rengganis" yang semua itu adalah hasil bumi dari Desa Andung Biru.
Sementara itu Camat Tiris, Roby Siswanto di sela-sela giat pengibaran bendera merah putih saat itu, sangat mengapresiasi apa yang tengah dikerjakan oleh Airlangga Adventure ini. Dedikasi tinggi dan rasa cinta tanah air para pemuda ini diharapkan dapat merambah dan menular lebih luas ke seluruh wilayah Desa di Kecamatan Tiris.
"Kami bersama Forkopimka Tiris senantiasa mendukung dan membantu semaksimal mungkin dalam mensuport aktifitas mereka ini, " ungkapnya.
Adanya giat pengibaran bendera merah putih di tengah Ranu Agung ini disebutnya sebagai salah satu bentuk support pihak Pemerintah kepada gerakan Airlangga yang dinilai positif ini. Ramainya awak media yang meliput giat ini diharapkan mampu menjadi media promosi yang kuat bagi pengelolaan potensi wisata ini.
"Selain itu bersama Polri dan TNI dalam hal ini diharapkan akan lebih menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme bagi masyarakat kami khususnya, sehingga akan membawa Kecamatan Tiris ke arah yang lebih baik, " pungkasnya. (dra)
from Berita Anyaran http://ift.tt/2x2Gess
0 Response to "Dibalik Kisah Pengibaran Bendera Merah Putih di Ranu Agung"
Post a Comment