BERITA MALUKU. Harga berbagai jenis sayuran produksi petani lokal di Pulau Ambon yang ditawarkan para pedagang pasar tradisional di Ambon pada awal pekan ini mengalami kenaikan.
"Harga sayuran di pasar tradisional Mardika maupun Batu merah bergerak naik, terutama jenis daun-daunan seperti bayam, sawi, daun singkong dan daun melinjo," kata petugas pemantauan harga dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Dede, di Ambon, Senin (14/8/2017).
Sayur sawi yang biasanya hanya Rp6.000/ ikat, kini melonjak mencapai Rp12.000 / ikat, bayam Rp7.000/ ikat menjadi Rp15.000 / ikat. Singkong yang masih bertahan yakni Rp6.000/ ikat.
Selain itu kangkung potong maupun cabut yang biasanya Rp5.000/ ikat kini Rp10.000/ikat kecil, daun melinjo Rp12.000/ ikat.
Kacang panjang juga naik dari Rp7.000/ ikat menjadi Rp10.000/ ikat, terong Rp5.000/ lima buah, labu siam Rp7.000/ buah dan ketimun Rp10.000/ empat buah kecil.
Dede menjelaskan, naiknya harga sayuran lokal ini karena wilayah pulau Ambon saat ini masih musim hujan sehingga menghambat pengembangan tanaman sayur-sayuran.
"Bahkan ada sayuran yang daunnya rusak sehingga tidak dapat dipanen untuk dipasok ke pasar," ujarnya.
Dede mengatakan, hanya haga sayur lahan kering yang selama ini dipasok dari Pulau Jawa seperti kol, kentang, wortel dan boncil yang bertahan.
Sayur kol Rp15.000/ Kg, boncis Rp35.000/Kg, kentang Rp15.000 /Kg, wortel Rp30.000 /Kg, dan sayur putih Rp40.000/ Kg.
Sedangkan untuk bumbu masak seperti cabai merah keriting ditawarkan Rp40.000/Kg, cabai merah biasa Rp41.000/Kg dan cabai rawit bervariasi Rp47.000 hingga Rp50.000/ Kg.
Harga bawang merah maupun putih masih normal yakni bervariasi Rp40.000 hingga Rp42.000/Kg, sedangkan eceran Rp5.000/ tumpuk.
Sedangkan kacang tanah kupas Rp30.000/Kg, kacang hijau Rp22.000/ Kg dan ketela pohon Rp10.000 / tumpuk.
"Harga sayuran di pasar tradisional Mardika maupun Batu merah bergerak naik, terutama jenis daun-daunan seperti bayam, sawi, daun singkong dan daun melinjo," kata petugas pemantauan harga dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Dede, di Ambon, Senin (14/8/2017).
Sayur sawi yang biasanya hanya Rp6.000/ ikat, kini melonjak mencapai Rp12.000 / ikat, bayam Rp7.000/ ikat menjadi Rp15.000 / ikat. Singkong yang masih bertahan yakni Rp6.000/ ikat.
Selain itu kangkung potong maupun cabut yang biasanya Rp5.000/ ikat kini Rp10.000/ikat kecil, daun melinjo Rp12.000/ ikat.
Kacang panjang juga naik dari Rp7.000/ ikat menjadi Rp10.000/ ikat, terong Rp5.000/ lima buah, labu siam Rp7.000/ buah dan ketimun Rp10.000/ empat buah kecil.
Dede menjelaskan, naiknya harga sayuran lokal ini karena wilayah pulau Ambon saat ini masih musim hujan sehingga menghambat pengembangan tanaman sayur-sayuran.
"Bahkan ada sayuran yang daunnya rusak sehingga tidak dapat dipanen untuk dipasok ke pasar," ujarnya.
Dede mengatakan, hanya haga sayur lahan kering yang selama ini dipasok dari Pulau Jawa seperti kol, kentang, wortel dan boncil yang bertahan.
Sayur kol Rp15.000/ Kg, boncis Rp35.000/Kg, kentang Rp15.000 /Kg, wortel Rp30.000 /Kg, dan sayur putih Rp40.000/ Kg.
Sedangkan untuk bumbu masak seperti cabai merah keriting ditawarkan Rp40.000/Kg, cabai merah biasa Rp41.000/Kg dan cabai rawit bervariasi Rp47.000 hingga Rp50.000/ Kg.
Harga bawang merah maupun putih masih normal yakni bervariasi Rp40.000 hingga Rp42.000/Kg, sedangkan eceran Rp5.000/ tumpuk.
Sedangkan kacang tanah kupas Rp30.000/Kg, kacang hijau Rp22.000/ Kg dan ketela pohon Rp10.000 / tumpuk.
from Berita Anyaran http://ift.tt/2w2p6qx
0 Response to " "
Post a Comment