794 CJH Tasyakuran Pemberangkatan ke Tanah Suci

Penulis : Dimaz Akbar
Kamis 03 Juli 2017




PROBOLINGGO,KraksaanOnline.com – Sedikitnya 794 orang Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Probolinggo mengikuti penutupan bimbingan manasik haji sekaligus tasyakuran pemberangkatan ke tanah suci CJH Kloter 51 dan 52 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Kamis (3/8/2017).

Kegiatan itu dihadiri Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE didampingi suaminya yang juga anggota Komisi VIII DPR RI Drs H Hasan Aminuddin M.Si dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo H Santoso.

Hadir pula Khatib Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Wasik Hannan, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH.  Jamaluddin Al Hariri, Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Jawa Timur H.  Jeje Abdurrozak dan Ketua Pelaksana BWI Kabupaten Probolinggo KH Syihabuddin Sholeh serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Dalam sambutannya H. Hasan Aminuddin menyampaikan bahwa para CJH ini sangat mulia di hadapan Allah SWT dan sesama manusia. Karena mereka adalah calon tamu Allah dan Rasulullah.

"Kegiatan tasyakuran ini istiqomah dilakukan oleh Pemkab Probolinggo sejak tahun 2003. Karena sudah menjadi tradisi yang baik maka terus dilakukan hingga sekarang dan mudah-mudahan seterusnya," katanya.

Menurut Hasan, rukun pertama haji itu adalah niat lahir dan batin sebelum berangkat ke tanah suci. "Kepada Kemenag saya titip bagaimana lansia (lanjut usia) di motivasi. Sebab takutnya setelah sampai di Asrama Haji Sukolilo minta pulang," jelasnya.

Hasan menegaskan bahwa niat itu harus dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas. Serta menjelang keberangkatan ke tanah suci istirahat yang cukup karena ini bukan mau rekreasi. Hal ini penting, khususnya bagi yang belum pernah haji.
"Ibadah haji ini adalah ibadah fisik. Perjalanan ke tanah suci itu membutuhkan waktu 10 jam duduk di pesawat. Oleh karena itu, bagaimana sebelum berangkat bisa istirahat," tegasnya.

Kepada ketua regu Hasan meminta agar senantiasa mengajari regunya pada hal-hal sepele namun banyak manfaatnya. Seperti ketika mau buang air besar maupun air kecil saat berada di pesawat maupun hotel.

Lebih lanjut Hasan menegaskan bahwa tidak ada doa wajib haji yang harus dihafalkan oleh CJH. Sehingga buku manasik haji yang sudah dimiliki hendaknya cukup dimengerti dan jangan dihafal karena terlalu panjang.

"Kuasai mana yang wajib dan sunnah dalam rukun haji. Selama berada di tanah suci, wajibnya hanya 4 hingga 5 hari. Selebihnya adalah sunnah. Yang paling wajib sekali dan tidak bisa diwakilkan adalah pada saat di Arofah," terangnya.

Oleh karena itu jelas Hasan, Pemkab Probolinggo meminta agar CJH Kabupaten Probolinggo mengambil Nafar Tsani. Karena disana merupakan tempat yang mustajabah. "Eman-eman karena paling pulang pun tidur di hotel. Lebih baik nambah satu hari dan tidur di tenda. Jangan khawatir, tendanya sudah bagus dan tahan panas," tambahnya.

Selama berada di tanah suci, para CJH akan mendapatkan uang sebanyak 1.500 real. Karena ibadah haji adalah ibadah fisik, maka manfaatkanlah untuk menjaga kondisi badan. Nikmati makanan yang ada di Kota Mekah dan Madinah. Ini penting karena jamaah banyak yang terjebak pada oleh-oleh yang akan dibawa ke kampung halamannya.  

"Sekali lagi, rukun haji yang pertama adalah niat. Selanjutnya bahagiakanlah lahir dan batin. Perbanyak i'tikaf di masjid dan sedekah serta jaga lisan. Lakukan rangkaian ibadah haji ini dengan khusyu'. Jangan lupa doakan kedua orang tua baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Semoga diberi kelancaran dalam melaksanakan ibadah haji mulai berangkat hingga kembali ke tanah air dengan membawa predikat haji yang mabrur," harapnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H Santoso mengungkapkan bahwa jumlah CJH Kabupaten Probolinggo yang akan berangkat ke tanah suci tahun 2017 sebanyak 794 orang plus 11 petugas.

"Seharusnya CJH yang akan berangkat ke tanah suci sebanyak 798 orang. Namun sebelum berangkat ada 4 (empat) CJH yang meninggal dunia. Yakni, Bu Jati dari Kecamatan Bantaran, Pak Budi Hartono dari Kecamatan Maron, Pak Jamaluddin dari Kecamatan Besuk dan H Abdul Ghoni dari Kecamatan Kotaanyar," ungkapnya.

Menurut Santoso, para CJH ini terbagi dalam Kelompok Terbang (Kloter) 51 dan 52. Kloter 51 sebanyak 445 CJH (laki-laki 211 orang dan perempuan 234 orang) didampingi 5 petugas dan pendamping mulai dari ibadah, dokter dan perawat. Selaku Ketua Kloter 51 adalah H Muhammad Taufik. Jamaah tertua atas nama Eni binti Takim (87) asal Kecamatan Kotaanyar dan jamaah termuda atas nama Nur Fahmi Idris (19) asal Kecamatan Leces.

Sementara Kloter 52 merupakan kloter gabungan Kabupaten Probolinggo dan Kota Surabaya. Jumlah CJH Kabupaten Probolinggo di Kloter 52 sebanyak 349 CJH (laki-laki 170 orang dan perempuan 179 orang) didampingi 5 petugas dan pendamping mulai dari ibadah, dokter dan perawat. Selaku Ketua Kloter 52 adalah Syamsul Huda. Jamaah tertua atas nama Zahriyah (84) asal Kecamatan Paiton dan jamaah termuda atas nama Halimatus Sya'diyah (19) asal Kecamatan Besuk.

"Para CJH ini akan berangkat ke tanah suci dari obyek wisata religius Miniatur Ka'bah Desa Curah Sawo Kecamatan Gending pada 13 Agustus 2017 mendatang. Setelah bermalam di Asrama Haji Sukolilo, para CJH ini akan berangkat ke tanah suci pada 14 Agustus 2017," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Santoso menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah banyak mendukung dan membantu kepada CJH Kabupaten Probolinggo.

"Alhamdulillah, bimbingan manasik haji telah diajarkan semua sebanyak 8 kali. Terdiri dar 2 kali di tingkat Kabupaten Probolinggo dan 6 kali di masing-masing kecamatan," pungkasnya. (maz)

Editor : wan


from Berita Anyaran http://ift.tt/2vxxKNi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "794 CJH Tasyakuran Pemberangkatan ke Tanah Suci"

Post a Comment