Perawat Harus Bangun Soliditas dan Perbanyak Membaca

Penulis : Dimaz Akbar
Senin 10 Juli 2017



Probolinggo,KraksaanOnline.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Probolinggo bersinergi dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPNI Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk Capacity Building PPNI di Wisma Kampoeng Kita Desa Condong Kecamatan Gading, Sabtu dan Minggu (8-9/7/2017)

Kegiatan yang diikuti oleh 200 orang peserta dari 38 DPD PPNI se-Jawa Timur dan DPW PPNI Jawa Timur ini dihadiri oleh suami Bupati Probolinggo yang juga anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Ketua DPW PPNI Jawa Timur Prof. Dr. H. Nursalam, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, Direktur Pemetaan dan Peningkatan Kualitas TKLN BNP2TKI Yana Anusasana dan Ketua DPD PPNI Kabupaten Probolinggo Mujoko.

Dalam sambutannya Hasan Aminuddin menyampaikan bahwa keilmuan PPNI merupakan sebuah keilmuan yang sudah dipilih. Tidak mungkin seorang perawat menjalani profesi yang lain seperti bidan dan dokter. Semua ini merupakan sebuah pilihan yang taraf perjalanan usia bagaimana perawat bisa memaksimalkan pelayanan bagi orang lain.

"Supaya bisa memberikan manfaat bagi sesama maka seorang perawat harus mengalirkanlah ilmu, tenaga dan rizkinya. Bangun soliditas agar tidak didzolimi oleh organisasi lain. Serta perbanyak membaca untuk menambah khasanah pengetahuan. Karena kelemahan perawat saat ini karena tidak istiqomah membaca," katanya.

Menurut Hasan, keilmuan PPNI merupakan sebuah keilmuan yang sudah dipilih. Tidak mungkin seorang perawat menjalani profesi yang lain seperti bidan dan dokter. Semua ini merupakan sebuah pilihan yang taraf perjalanan usia bagaimana perawat bisa memaksimalkan pelayanan bagi orang lain.

Lebih lanjut Hasan meminta agar perawat senantiasa mensyukuri nikmat yang diterimanya dan bukan yang diterima oleh orang lain. Mensyukuri hari ini penting karena peradaban hari ini selalu kurang. Inilah otak manusia saat ini yang tidak sama dengan yang dulu. Idealisme perawat bagaimana mampu menancapkan dengan rasa ikhlas melayani orang lain.

"Keikhlasan itu bisa diwujudkan dengan selalu tersenyum dan jangan merengut saat melayani masyarakat. Sebab 60% lebih petugas kesehatan itu didominasi oleh perawat. Sehat tidaknya bangsa ini terletak pada peran perawat. Jadikan azimat senyum sebagai modal dasar agar bisa memberikan manfaat bagi orang lain," jelasnya. 

Hasan menegaskan bahwa organisasi akan kuat apabila ada niat yang sama dari semua anggota. Terlebih, begitu ada komitmen yang sama dan soliditas. Jangan sampai anggotanya kesannya ditarik iuran dan bagaimana organisasi perawat ada getaran bagi anggotanya.

"Begitu ada anggota yang didzolimi ada yang melindungi. Organisasi ini harus kuat dan jangan takut pada siapapun kecuali Allah SWT. Modalnya harus berani. Setiap mau berinovasi sepanjang tidak bertentangan dengan syariat agama dan peraturan perundang-undangan maju dan lakukan," tegasnya.

Sementara Ketua DPW PPNU Provinsi Jawa Timur Prof Dr. Nursalam menyampaikan bahwa lebih dari 20 ribu perawat yang tersebar di hampir seluruh daerah wilayah Jawa Timur menganggur atau tidak terserap sebagai tenaga profesional di bidang medis. 

"Minimnya kebutuhan, tidak berbanding lurus dengan jumlah lulusan perawat baru yang lebih besar. Hal ini menjadi penyebab tenaga jasa medis ini tidak terpakai," katanya.

Menurut Nursalam, besarnya angka pengangguran itu sudah terjadi sejak tahun 2008 lalu, diperoleh dari kalkulasi lulusan baru (fresh graudate) di 58 perguruan tinggi yang membuka jurusan keperawatan di Jawa Timur. Hanya saja, dari jumlah lulusan tersebut, tidak semuanya dapat diserap dan dapat memberikan jasa keahliannya, sehingga menjadi pengangguran intelektual.

"Oleh karena itu kami menyarankan bagi perawat yang baru lulus supaya dapat membuka praktik secara mandiri dengan terlebih dahulu mengurus Surat Tanda Registrasi (STR)," jelasnya.

Nursalam menambahkan saat ini perawat yang tercatat sebagai anggota PPNI Jawa Timur mencapai 50 ribu, baik yang sudah mempunyai STR maupun mereka yang bekerja di berbagai instansi.

"Selain praktik mandiri, mereka juga menjadi tenaga kesehatan di luar Jawa atau menjadi perawat di luar negeri. Tapi kebanyakan dari mereka ingin menjadi PNS dan dekat rumah," tambahnya.

Sedangkan Ketua DPD PPNI Kabupaten Probolinggo Mujoko menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun kekompakan dan kebersamaan diantara para perawat, khususnya di Kabupaten Probolinggo. "Serta membentuk sinergitas antara PPNU dengan pemerintah. Sehingga mampu membangun soliditas dan loyalitas secara profesional," katanya.

Dalam Capacity Building PPNI ini, para perawat akan mendapatkan materi berupa Pengembangan Badan Diklat Untuk Perawat di Jawa Timur serta sosialisasi dan pelatihan Starline untuk DPD dan koperasi. Para perawat juga mengikuti outbond dan rafting bersama. (maz).

Editor : Wan


from Berita Anyaran http://ift.tt/2txs8AE

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perawat Harus Bangun Soliditas dan Perbanyak Membaca"

Post a Comment