Pentingnya Bentuk Hiburan Bagi Kehidupan Anak-anak


Pentingnya Bentuk Hiburan Bagi Kehidupan Anak-anak - BEBERAPA hari yang lalu saat membuka Youtube, secara tidak sengaja saya menemukan video Deddy Corbuzier. Dalam video itu dia menantang Presiden Joko Widodo untuk menyanyikan satu saja lagu anak yang diciptakan dalam kurun 5 atau 10 tahun terakhir. “Jika Presiden mampu menjawab, akan mendapatkan hadiah sepeda,” begitu dia berseloroh.

Bagi saya, tantangan tersebut berlaku kepada siapa saja dan bukan hanya untuk 5 atau 10 tahun tetapi 15 tahun terakhir. Tidak ada jaminan di antara kita yang mampu melakukannya. Adakah lagu anak-anak yang cukup akrab di telinga kita akhir-akhir ini?

Pertanyaan Deddy itu sepertinya telah menyadarkan kita semua bahwa dalam satu dekade terakhir tidak ada satu pun lagu anak-anak tercipta. Jangankan populer, tercipta saja belum tentu. Ajang kompetisi penyanyi cilik sekalipun berisi lagu-lagu orang dewasa. Hampir tidak ada di antara pesertanya yang menyanyikan lagu bertemakan dunia mereka sendiri. Dalam dunia seni musik, anak-anak terasing dari dunia mereka sendiri. Akibatnya, mereka menjadi lebih cepat dewasa sebelum waktunya.

Setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan hak mereka dalam konteks tersebut. Pertama, adanya proses evolusi pada manusia dewasa yang hanya menjadi manusia ekonomi. Semua tindakan dan perilaku hanya berorientasi pada pemenuhan atau berdampak-langsung-tidaknya ia secara ekonomi. Di sini, lagu anak-anak belum tentu bisa menghasilkan nilai ekonomi besar jika dibandingkan dengan lagu-lagu bertema orang dewasa yang mewakili semangat generasi di zaman ini. Agen Bola Terpecaya

Kedua, terjadinya stagnasi kreativitas para pencipta lagu anak, yang tidak lepas juga dari faktor pertama. Di sisi lain, kekerasan terhadap anak terus terjadi. Kita bisa melihat dari gencarnya pemberitaan di media massa ataupun di media sosial terkait dengan soal ini. Banyaknya kasus kekerasan dan kejahatan seksual yang diungkap kepolisian dan lembaga terkait seolah tidak berujung. Berbagai respons dan tindakan dilakukan, tetapi seolah tidak berdampak secara signifikan.

Pentingnya Bentuk Hiburan Bagi Kehidupan Anak-anak

Perppu kebiri yang tahun lalu telah disahkan menjadi UU juga seperti tidak ngefek bagi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak. Alih-alih menenteramkan, terungkapnya banyak kasus kejahatan seksual terhadap anak justru menebar kerisauan, keresahan, dan ketakutan warga.

Namun, di sisi lain, hal ini justru bisa membuat persepsi publik berubah. Kejadian yang bertubi-tubi rupanya telah menumbuhkan kesadaran masyarakat, terutama keluarga korban, dalam melaporkan kasus kekerasan seksual terhadap anak. Hal itu tidak lepas dari kecenderungan yang ada di tengah masyarakat yang lebih cenderung menyalahkan dan menghindari korban.

Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan laporan kekerasan terhadap anak mengalami peningkatan signifikan. Pada 2014, KPAI menerima laporan sebanyak 656 kasus, sedangkan pada 2016 KPAI menerima 3.581 kasus pengaduan masyarakat.

Banyaknya laporan tersebut tentu harus dibarengi dengan kuatnya penegakan hukum. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sudah lebih dari satu tahun ditetapkan. Jika UU ini bekerja efektif, harusnya akan memberikan efek jera pada pelaku kejahatan seksual. Di dalamnya ada pemberatan sanksi pidana terhadap pelaku dan pengumuman identitas pelaku. Hukuman yang tidak kalah beratnya berupa kebiri kimia dan pemasangan alat pendeteksi elektronik.

Berantas kejahatan Agen Casino Terbaik
Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menetapkan program unggulan 3Ends yang terdiri dari 'akhiri kekerasan perempuan dan anak, akhiri perdagangan orang, dan akhiri ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan' sebagai upaya dalam menangani semua kekerasan terhadap perempuan dan anak.


Pentingnya Bentuk Hiburan Bagi Kehidupan Anak-anak

Prakarsa pemerintah dalam membuat mekanisme perlindungan anak berbasis masyarakat terpadu yang bertujuan mencegah dan merespons kekerasan terhadap anak di 34 provinsi patut diapresiasi. Ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah secara nyata untuk melindungi anak dan generasi masa depan dari kekerasan dan kejahatan seksual.

Selain itu, peran dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan menjadi hal yang tidak kalah penting untuk mengurangi kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak. Selama ini, perhatian pada kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak hanya ramai saat kasus tersebut terungkap. Selanjutnya, nyaris tidak ada yang mengikuti kasusnya sampai selesai. Tidak mengherankan jika banyak kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak berhenti di tengah jalan.

Peringatan Hari Anak Nasional dapat dijadikan momentum lebih dalam untuk mengajak seluruh elemen bangsa agar merasa memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk melakukan perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan anak. Langkah ini bisa dilakukan dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya dan perlakuan tanpa kekerasan dan diskriminasi.

Ruang dan kegembiraan anak
Utang dan pekerjaan terbesar orang dewasa saat ini terhadap aset sekaligus generasi penerus bangsa itu ialah dengan menciptakan ruang kegembiraan anak sebanyak-banyaknya secara terus-menerus. Ruang itu dibutuhkan itu berupa ruang yang bisa mengeksplorasi kemampuan serta kepekaan sosial anak.

Penciptaan ruang ekspresi itu menjadi tanggung jawab seluruh komponen. Secara formal hal ini menjadi tanggung jawab negara cq pemerintah. Mereka harus menyediakan berbagai ruang dan fasilitas demi terpenuhinya kebutuhan ini. Ekspresi dan eksplorasi keseharian menjadi tanggung jawab bersama lingkungan tempat anak itu tumbuh.

Apa yang dilakukan pemerintah pada perayaan Hari Anak Nasional pada 23 Juli lalu di Pekanbaru layak diapresiasi. Dalam kesempatan tersebut pemerintah memberikan penghargaan kepada kota yang ramah anak. Sebuah upaya yang patut disyukuri mengingat saat ini kurang lebih 40% penduduk Indonesia sudah berdiam diri di kota-kota.

Hanya, komitmen pemerintah pusat ini belum sepenuhnya dipahami pemerintah daerah yang lebih sibuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan pembangunan fisik. Presiden Jokowi dalam pidatonya saat acara peresmian Akademi Bela Negara bentukan Partai NasDem menyampaikan pembangunan fisik akan mudah dikejar dan dikerjakan, tetapi ia tidak akan berarti apa-apa jika pembangunan karakter manusianya tidak menjadi kunci pembangunan.

Di sini, pendidikan menjadi kuncinya. Dalam masalah pendidikan anak, kita mestinya bisa belajar dari Finlandia dan Australia. Mereka mampu membuat proses pendidikan yang lebih mengedepankan karakter dan kreativitas, bukan angka-angka yang artifisial belaka. Dengan menyesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan kearifan yang terhampar banyak di penjuru Indonesia, mestinya kita bisa melakukan hal itu.

Namun, jika itu juga masih terasa sulit, membangun sebanyak mungkin ruang-ruang kegembiraan bagi anak akan menjadi langkah maju bagi upaya membayar utang kita kepada mereka.



from Coretan Penaku http://ift.tt/2tNUf0h

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pentingnya Bentuk Hiburan Bagi Kehidupan Anak-anak"

Post a Comment