Aksi Unjuk Rasa Kesugihan Warga Minta Transparasi Anggaran

Foto : Priyo

Aksi unjuk rasa yang dilakukan warga desa Kesugihan Kidul, Kesugihan Cilacap Senin ( 10/7/17 ) berlangsung damai dan tertib. Meski sempat diwarnai debat terbuka dan bertensi tinggi semua. Pengamanan yang dilakukan personel dari Polsek Kesugihan di bantu Koramil Kesugihan serta di bantu oleh Ormas Pemuda Pancasila MPC Cilacap.

Kapolsek Kesugihan, AKP. Asep Kusnadi yang datang mencoba menenangkan para pengunjuk rasa dan meminta massa aksi tetap santun dalam menyampaikan aspirasinya. Kemudian massa kembali melanjutkan dialog terbuka dengan Kepala Desa, Munawir, SH.

Ada beberapa point penting yang di suarakan oleh Massa pada aksi tersebut, diantaranya adalah :

Dana reklamasi 30 juta yang belum jelas, Bengkok perangkat yang berhenti ditahun 2015, Tapak Tower Sutet yang dilakukan penarikan terhadap pemilik tanah sebesar 2,5% untuk kesejahteraan perangkat 78 juta dan 24 juta tidak jelas.

Kemudian dana kompensasi jalur sutet berjumlah 123 orang ditarik masing-masing 2,5%, Pembelian mobil tidak masuk APBDes, Bedah rumah 15 unit yang belum jelas dan tidak sesuai, Dana kompensasi tanah bengkok karena Sutet 337 juta.

Dilanjutkan infrastruktur rabat beton tidak dibayarkan untuk pekerja,

Mesin pompa air untuk kelompok tani 18 unit dinas pertanian ditahan di kantor desa dan tidak diberikan kepada kelompok tani. 

Semua tuntutan itu mampu dijawab semua oleh kepala desa dibantu dengan anggota BPD Desa Kesugihan kidul.

Karena saat aksi peserta pun tidak membawa bukti yang cukup akhirnya sempat terjadi debat kusir antara kepala desa dengan masyarakat. Terutama saat aliran dana reklamasi 10 juta yang kabarnya ada dalam rekening kepala desa tapi kenyataannya kepala desa tidak menerima sepeser pun. Hal ini hanya bisa dibuktikan melalui rekening.

Ahmad Munawir, Kepala Desa Kesugihan Kidul mengatakan ” Saya tidak pernah tau uang 10 juta yang masuk ke rekening desa sebagai dana reklamasi, silahkan dibuktikan bila ada” ujar Munawir.

namun peryataan tersebut dibantah oleh salah satu peserta aksi bernama Wahyono. Ia bersikeras uang itu sudah ada dan masuk di dalam rekening atau kas desa.

Setelah Massa menyampaikan tuntutan,sekitar pukul 14.30 WIB Massa akhirnya membubarkan diri,dan meminta aparat kepolisian untuk mendalami masalah tersebut dengan Dinas terkait. (Priyo)

from BERITA KABAR INDONESIA http://ift.tt/2sIaXtc

Tweet

Subscribe to receive free email updates: