Rencana Jokowi Hubungkan Seluruh Kalimantan dengan Rel Kereta

Sepanjang 2.428 kilometer[Tim Infografis, Mindra Purnomo]

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mematangkan rencana pembangunan jalur kereta api di Kalimantan. Pemerintah menargetkan bisa membangun jalur rel kereta api sepanjang 2.428 kilometer (km).

Rute rel kereta ini membentang dari Kalimantan Utara menuju ke Selatan sampai Kota Banjarmasin, sebelum kemudian berbelok ke Kalimantan Barat melewati Kalimantan Tengah.

Dari data Ditjen Kementerian Perhubungan (Kemenhub), seperti dikutip detikFinance pada Jumat (19/5/2017), pembangunan jalur kereta api di Kalimantan dilakukan dalam beberapa tahapan.

Jalur kereta api yang sudah memungkinkan untuk dimulai tahapan konstruksinya sampai dengan 2019, yakni ruas Balikpapan-Samarinda sejauh 89 km dengan target pengadaan lahan di tahun 2016-2017, serta masa konstruksi tahun 2017-2018, dan Tanjung-Balikpapan sejauh 234 km dengan pengadaan lahan dilakukan tahun 2017-2019 serta konstruksi di tahun 2018-2019.

Jalur lainnya yang memungkinkan siap konstruksi sebelum tahun 2019 yakni ruas Banjarmasin-Tanjung dengan panjang lintasan 196 km. Dengan rincian pengadaan lahan dilakukan tahun 2016-2018, dan masa konstruksi tahun 2018-2019.

Kemudian lintasan Banjarmasin-Palangkaraya sejauh 194 km dengan masa pengadaan lahan 2017-2018, dan bisa dilakukan konstruksi pada tahun 2018-2019.

Sementara untuk jalur rel kereta lainnya di Kalimantan yang direncanakan dibangun dan masih dalam tahapan Amdal yakni rute Batas Negara (Kalimantan Utara)-Tanjung Redep sejauh 279 km, Tanjung Redep-Lubuktutung sejauh 293 km. Rute Sanggau-Palangkaraya sejauh 587 km, Sanggau-Pontianak 143 km, dan Pontianak-Batas Negara sejauh 268 km. (idr/wdl)

 Biaya Bangun 2.428 Km Rel Baru 

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ancang-ancang membangun jaringan rel kereta api baru di Pulau Kalimantan. Jalur tersebut direncanakan membentang sejauh 2.428 kilometer (km) dari Kalimantan Utara setengah melingkar ke Selatan melewati Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan berakhir di Kalimantan Barat.

Lintasan rel kereta baru tersebut tak semuanya bisa mulai konstruksi sebelum tahun 2019, namun dilakukan bertahap. Keterbatasan anggaran jadi alasan utamanya. Lantas, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jaringan kereta Trans Kalimantan?

Menurut data rencana pembangunan jaringan kereta api 2015-2019 Ditjen Perkeretaapian Kemenhub seperti yang dikutip detikFinance, Jumat (19/5/2017), anggaran yang disiapkan untuk membangun KA Trans Kalimantan yakni sebesar Rp 22,9 triliun.

Rencana anggaran dari APBN tersebut merupakan dana yang dibutuhkan sampai tahun 2019. Alokasinya dipergunakan untuk kajian kelayakan dan trase, Amdal (Analisis Dampak Lingkungan), DED (Detail Enginering Design), Larap (Land Acquisition and Resettlement Action Plan), pengadaan tanah, dan konstruksi.

Untuk periode pertama yakni 2015-2019, jalur yang baru mulai bisa dilakukan konstruksi yakni Balikpapan-Samarinda sejauh 89 km, Tanjung-Balikpapan 234 km, Banjarmasin-Tanjung 196 km, dan Banjarmasin-Palangkaraya 194 km.

Proses konstruksi di ruas-ruas rel baru itu dilakukan bersamaan dengan proses pengadaan lahan.

Sementara untuk jalur rel kereta lainnya di Kalimantan yang direncanakan dibangun dan masih dalam tahapan Amdal (Analisis Dampak Lingkungan) dan DED (Detail Enginering Design) yakni rute Batas Negara (Kalimantan Utara)-Tanjung Redep sejauh 279 km, Tanjung Redep-Lubuktutung sejauh 293 km. Rute Sanggau-Palangkaraya sejauh 587 km, Sanggau-Pontianak 143 km, dan Pontianak-Batas Negara sejauh 268 km. (idr/dna)

   detik  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rencana Jokowi Hubungkan Seluruh Kalimantan dengan Rel Kereta"

Post a Comment